
Tapi sekotor apapun lalat, dia punya harga diri. Dia punya manfaat. Disebutkan dalam hadits Nabi, bahwa lalat membawa racun yang menjadi biang diare pada sayap bagian kiri dan membawakan penawarnya pula pada sayap bagian kanan.

Lain halnya dengan tawon atau lebah. Semua pasti tahu, bahwa lebah adalah jenis serangga yang baik dan ramah lingkungan. Makanannya adalah sari pati bunga atau nektar yang kemudian diolah oleh kelompoknya menjadi royal jelly dan madu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Madu yang dihasilkan lebah bisa dijadikan obat dan penawar dari berbagai jenis racun. Bahkan hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan, madu adalah rajanya obat.
Tawon tidak pernah meresahkan masyarakat. Keberadaannya dijaga dan dipelihara manusia. Dimanapun tawon singgah di situ pula dia menanam kebaikan. Dia tidak pernah meninggalkan kotoran dan penyakit pada tempat persinggahannya. Tapi jangan coba untuk mengganggunya kalau tidak ingin mendapatkan amarah dari sang lebah yang menyebabkannya mengeluarkan senjata andalan. Ya, senjata kecil nan mungil namun tajam dan mampu melumpuhkan siapa saja yang mengganggunya.
Ibarat manusia ada yang jahat juga ada yang baik. Manusia jahat laksana lalat yang selalu bikin onar dan keributan. Keberadaannya tak pernah membuat ketentraman pada sesamanya. Dimana dia singgah, di situ dia tinggalkan noda, dia tanamkan fitnah dan sedikit manfaat yang bisa dipetik darinya.
Manusia yang baik, beriman dan bertakwa diibaratkan sebagai seekor lebah. Insan yang beriman dan bertakwa tidak akan mau makan makanan haram. Dia berusaha menjaga dirinya dari makanan yang bisa menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam neraka. Jangankan yang haram, yang mubah-boleh dimakan-pun dia masih berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Dimanapun dia tinggal, ketentraman selalu dia jaga. Tidak akan ada keonaran yang tercipta dari dirinya, bahkan dari tangan dan lisannya tercipta manfaat-manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu wahai kawan! Ambillah teladan yang telah dicontohkan kawanan lebah yang selalu rukun terhadap sesama dan selalu bermanfaat bagi lainnya. Dan janganlah kau jadikan dirimu seperti lalat-lalat hijau yang selalu menebarkan fitnah di mana-mana.
Sebaik-baik manusia adalah dia yang paling bermanfaat bagi sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar