Kamis, 26 Maret 2009

Ulat Bulu

Ulat Bulu . .. mungkin bagi kita adalah seekor binatang yang amat menjijikkan. Bahkan tak sedikit orang yang taku t, karena memang bulu bulunya beracun, yang apabila kena kulit akan berakibat gatal-gatal. Dan memang dengan cara demikianlah ulat bulu yang tegolong binatang tanpa tulang belakang dan sangat lunak itu mempertahankan hidupnya dari segala ancaman.

Namun, kalau kita perhatikan siklus hidup ulat bulu... masa hidupnya tidaklah lama...Karena beberapa minggu kemudian, setelah makan daun atau bunga.. sang ulat bulu kemudian membalut dirinya dengan kain kasa yang tebal hingga... terbentuklah sebuah kepompong...

Dan sangat menakjubkan... setelah beberapa lama ketika ulat bulu keluar dari kepompongnya... wujudnya telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah..Bentuknyapun sangat lain dari wujud semulanya..Ulat Bulu yang telah berbentuk kupu-kupu.. terbang kesana kemari memancarkan aura keindahan warna yang sangat menyedapkan pandangan mata...Padahal sebelumnya ia hanya bisa merayap, makan... dan terus makan...

Disisi lain... sang pohon yang merupakan tempat dimana ulat bulu hidup...sebagai induk semang koloni ulat bulu itu... seakan akan tiada pernah mengeluh... ia merelakan dirinya menjadi santapan utama bagi ulat bulu.. dan bahkan tidak sedikit dahan dan ranting...digunakan sang ulat sebagai sarang hingga daunnya digulung menjadi selimut panjang pada fase kepompong...

Namun begitu....., saat ulat bulu telah berubah menjadi seekor kupu-kupu... dapat kita perhatikan... sang kupu-kupu tak henti-hentinya selalu hinggap dari bunga satu ke bunga yang lainnya.. menari nari.. diatas serbuk sari bunga yang mulai mekar...merekah dengan bau yang sedap mengalun madu..

Kenapa kupu kupu melakukan tarian dinamis dan romantis itu....? ternyata... itulah tanda terimakasih sang kupu untuk membalas segala nikamat makanan dan tumpangan hidup yang selama ini ia rasakan dari sang pohon semasa menjadi ulat dan kepompong. Tarian dinamis itu, membawa serbuk sari jantan dan membuakannya ke serbuk sari betina yang ia sebar ke seluruh bunga... Dengan menjadi perantara serbuk sari untuk membuahi bunga betina hingga tumbuh benih buah yang sangat diinginkan manusia, dan sang pohon bisa meregenerasi... dan itulah bentuk balas budi sang ulat bulu...

Sahabat....
Semasa baru lahir hingga remaja... kita senantiasa bergelayut dan meminta makan, minum serta menumpang perlindungan pada orang tua kita.. Tanpa pamrih keduanya memberikan segala kasih sayang dan perlindungan pada diri kita, sebagaimana sang ulat bulu yang terus menerus meminta pada sang pohon.

Disaat bayi... kita sangat lemah bahkan kulit terasa gembur dan rentan terhadap penyakit.. namun berkat selimut perlindungan dan bimbingan orang tua kita..kini kita dapat merangkak pelan namun pasti, bahkan akhirnya dapat berlari kesana kemari... berkarier... menyandang gelar Insinyur... doktor... dan sederet titel .... menjadi seorang pejabat.....Namun aneh.... kita kadang tidak bisa berbuat seperti kupu-kupu... yang berusaha membalas segala jasa penolong utama kita..Tapi justru.. seringkali masa bodoh...melakukan sikap kamuflase didepan orang tua...berkata ah... orang tua ketinggalan jaman...kurang gaul... dan kalimat-kalimat lain yang kurang pantas disebut... atau bahkan tidak jarang 'membuang" orang tua dalam asuhan panti jompo.

Sahabat...
Jika ulat bulu yang 'menjijikkan' saja mampu membalas budi terhadap pohon sang pelindung... kenapa kita tidak... Apakah karena faktor 'gengsi' dan kepentingan dunia yang jauh dari syariat... menghalangi kita untuk 'bermetamorfosa' menjadi hidup yang lebih dekat dengan Tuhan....Semoga Tuhan senantiasa melindungi dan menyayangi orang tua kita... Amiin

Tidak ada komentar:

Lencana Facebook

Motifasi

Sesuatu yang indah adalah ketika kita bisa memberi manfaat kepada orang lain....